Update Kumpulan Puisi Kesendirianku Dalam Sunyi Yang Kesunyian
Kumpulan puisi kesendirianku dalam sunyi yang kesunyian. Saat sendirian sunyi memang terkadang tiba menghampiri, namun dalam cinta sunyi merupakan hal yang kebanyakan orang tak menyukainya lantaran sunyi dalam cinta artinya tak ada pasangan kekasih. Namun sunyi bukanlah hal yang harus diratapi lantaran sebenarnya sunyi dan kesunyian merupakan inpirasi untuk menulis puisi sunyi, bagai mereka yang menyukai dunia puisi, ibarat kumpulan puisi kesendirianku dalam sunyi yang kesunyian, puisi-puisi ini tentunya terinspirasi dari kesunyian.
Dalam dunia puisi, puisi-puisi yang terinspirasi dari kesedirian yang sering di jumpai semisal puisi sendiri itu indah, puisi malam sunyi tanpamu, puisi sunyi sepi dan lain sebagainya, ini artinya kesendirian bukanlah hal yang harus, diratapi lantaran sanggup menjadi sebuah dongeng indah dalam bait bait puisi.
PERHELATAN SUNYI
Tak ada nyanyi-nyanyi
Tak terdengar nada
Pun dengan cinta
Pun dengan gebu rindu
Hanya ada tatap mata
Hanya ada deret kepala
Di kerumun api
Di hela nafas di segelas kopi
Yang terjadi airmata terjatuh seketika
Cermin patah di dada
Pantul wajah tak jadi jelita
Penuh gurat dan kentara
Sekumpulan ini pun mendengar
Aroma caci-maki
Gelegar dengki
Badai-badai iri dari dalam tersembunyi
Lalu gugur para lʋcur
Puja-puji yang telah terlanjur
Kemudian di endapkan mimpi paling suci
Sebab sekumpulan ini sadar dan mengerti
Lumpur-lumpur yang membanjiri harus higienis malam ini
Pada perhelatan sunyi
Wirid ini hampir tak terdengar sama sekali
Tapi getarkan jiwa yang sepi
Tatkala mereka bicara dengan hati
Doa Pagi
Susah payah kulalui mimpi
Meniti ruang senja pelangi.
Sekitarku mati suri
Sunyi
Berdesak-desak.
Rindu memberontak,
Cegah kemudian dari malam
Pijar..pijar lilin ialah segala kegalauan
Dan bimbang terserak harum cempaka mulia
Kaulah kepastianku
Sebab engkau titian kutuju
Takan kupejam mata
Tangan tengadah merentang
Doa-doa mengaliri nafas
Kantuk tak kuasa merampas riaksenang
Aku melanglang dari gelap menuju terang.
SEPAHIT KOPI TANPA GULA
Aku terkesima pada sorot mata sekilas
dengan keras kamu hempaskan rasa
pada sisi gelap fatamorgana
Kemudian membisu dalam sunyi
cuma nyanyian ombak menggapai pantai
tergantung asa pada jarak membentang
Sekarang sesudah usang nestapa tertahan
embun menetes di ujung netra
Mengenangmu serupa merajut benang kusut
saya kehabisan tenaga tergoda usia
#Billymoonistanaku, Rabu, Jan 03-2018 = 20:20 wib
GITAR TAK BERDAWAI
Sesaat lalu, nada ini pernah menggiurkan geloraku.
Ritme-ritme tak terjeda oleh dawai petikan jemari ini, kemudian menggetarkan malam.
Lirik cinta. Laguan api asmara menyenandungi alamat maklumat yang melumat beku.
Biarpun angin kemarau gigilkan pori-pori.
Seperti biasa ketika sendiri, kursi yang bisu, kopi hitam, asap rokok, teras remang, dan gitar sumbang, ialah malamku sebelum dini hari.
Tapi ini kali tak ada kemerduan.
Tak ada hangatnya simphoni.
Dan laras yang pernah kutulis tak lagi indah kudendang.
Nada yang kuracik buncah sudah...
Malam kemudian, yang ke entah sekian kalinya, senar ini lelap bersama kolom mati.
Sumbang saja tidak, malah ingin putus dilalap angin kering.
Manalagi intisari jelang rebah
Bukan rubah yang kalah
Pun ruas jelajah nan terjajah
Juang rupa telah lelah
Ada tabir menyelimut nadir
Tak kasat seolah ada
membalut sekujur tangkai dan meredam getaran
Bukan kemarau membagi dingin
setubuhi penggalan dari hadirnya imajinasi
Hanya gigil oleh kuyup moleknya sepi
Bisa saja ini nyanyi sunyi
yang pengiringnya telah terbengkalai
Dawai moksa fatwanya
Cerita Mas di Rantau
Teduh wajahnya bersahaja
Membasah asam keringat usaha
Tetap tersenyum walau penat menjamah
Menutur dongeng bahasa sederhana
Wajah elok dan si mungil di rumah
Kuat di benak bentengi dari godaan
Mengawali dongeng kesepakatan sumpahnya
Di sana ada kepingan doa mengawal
Jarak tak jadi alasan melupa keluarga
Waktu ialah perjuangan pahala baginya
Hasrat cita menanam besar lengan berkuasa di ingatan
Di sana tergambar kekuatan tekadnya
Sunyi di rantau tak menciptakan lupa diri
Candaan bencong kerap menghujani
Sindiran munafik hanya ia senyumi
Di sana kebesaran hatinya sering diuji
Mas lelaki rantau penyuka kopi
Falsafah kopinya kental dalam hari
Menyeruput kopi dan bertutur lirih
Mas berusaha mencari ridha Illahi
Demkianlah kumpulan puisi kesendirianku dalam sunyi yang kesunyian, baca juga puisi-puisi wacana kopi yangada di blog ini, agar puisi kesendiriku dalam sunyi diatas sanggup menghibur danbermanfaat, bagi pembaca yang membuthkan.
Dalam dunia puisi, puisi-puisi yang terinspirasi dari kesedirian yang sering di jumpai semisal puisi sendiri itu indah, puisi malam sunyi tanpamu, puisi sunyi sepi dan lain sebagainya, ini artinya kesendirian bukanlah hal yang harus, diratapi lantaran sanggup menjadi sebuah dongeng indah dalam bait bait puisi.
Kumpulan Puisi kesendirianku Dalam Sunyi yang Kesunyian
Lima puisi bertema kumpulan puisi kesendirianku dalam sunyi yang kesunyian yang diposting di kesempatan kali ini, namun tetap tak meninggalkan ciri khas blog dengan sajian kata kata kopi, dan adapun masing-masing judul puisinya diantaranya:- Puisi perhelatan sunyi
- Puisi doa pagi
- Puisi sepahit kopi tanpa gula
- Puisi gitar tak berdawai
- Puisi dongeng mas dirantau
PERHELATAN SUNYI
Oleh: Fredi FA
Tak ada nyanyi-nyanyiTak terdengar nada
Pun dengan cinta
Pun dengan gebu rindu
Hanya ada tatap mata
Hanya ada deret kepala
Di kerumun api
Di hela nafas di segelas kopi
Yang terjadi airmata terjatuh seketika
Cermin patah di dada
Pantul wajah tak jadi jelita
Penuh gurat dan kentara
Sekumpulan ini pun mendengar
Aroma caci-maki
Gelegar dengki
Badai-badai iri dari dalam tersembunyi
Lalu gugur para lʋcur
Puja-puji yang telah terlanjur
Kemudian di endapkan mimpi paling suci
Sebab sekumpulan ini sadar dan mengerti
Lumpur-lumpur yang membanjiri harus higienis malam ini
Pada perhelatan sunyi
Wirid ini hampir tak terdengar sama sekali
Tapi getarkan jiwa yang sepi
Tatkala mereka bicara dengan hati
Doa Pagi
Oleh: Nabilaa
Susah payah kulalui mimpiMeniti ruang senja pelangi.
Sekitarku mati suri
Sunyi
Berdesak-desak.
Rindu memberontak,
Cegah kemudian dari malam
Pijar..pijar lilin ialah segala kegalauan
Dan bimbang terserak harum cempaka mulia
Kaulah kepastianku
Sebab engkau titian kutuju
Takan kupejam mata
Tangan tengadah merentang
Doa-doa mengaliri nafas
Kantuk tak kuasa merampas riaksenang
Aku melanglang dari gelap menuju terang.
SEPAHIT KOPI TANPA GULA
Karya MS Sang Muham
Aku terkesima pada sorot mata sekilasdengan keras kamu hempaskan rasa
pada sisi gelap fatamorgana
Kemudian membisu dalam sunyi
cuma nyanyian ombak menggapai pantai
tergantung asa pada jarak membentang
Sekarang sesudah usang nestapa tertahan
embun menetes di ujung netra
Mengenangmu serupa merajut benang kusut
saya kehabisan tenaga tergoda usia
#Billymoonistanaku, Rabu, Jan 03-2018 = 20:20 wib
GITAR TAK BERDAWAI
Oleh: Gagat Kawuryan
Sesaat lalu, nada ini pernah menggiurkan geloraku.Ritme-ritme tak terjeda oleh dawai petikan jemari ini, kemudian menggetarkan malam.
Lirik cinta. Laguan api asmara menyenandungi alamat maklumat yang melumat beku.
Biarpun angin kemarau gigilkan pori-pori.
Seperti biasa ketika sendiri, kursi yang bisu, kopi hitam, asap rokok, teras remang, dan gitar sumbang, ialah malamku sebelum dini hari.
Tapi ini kali tak ada kemerduan.
Tak ada hangatnya simphoni.
Dan laras yang pernah kutulis tak lagi indah kudendang.
Nada yang kuracik buncah sudah...
Malam kemudian, yang ke entah sekian kalinya, senar ini lelap bersama kolom mati.
Sumbang saja tidak, malah ingin putus dilalap angin kering.
Manalagi intisari jelang rebah
Bukan rubah yang kalah
Pun ruas jelajah nan terjajah
Juang rupa telah lelah
Ada tabir menyelimut nadir
Tak kasat seolah ada
membalut sekujur tangkai dan meredam getaran
Bukan kemarau membagi dingin
setubuhi penggalan dari hadirnya imajinasi
Hanya gigil oleh kuyup moleknya sepi
Bisa saja ini nyanyi sunyi
yang pengiringnya telah terbengkalai
Dawai moksa fatwanya
Cerita Mas di Rantau
Oleh: Yos Darma
Teduh wajahnya bersahajaMembasah asam keringat usaha
Tetap tersenyum walau penat menjamah
Menutur dongeng bahasa sederhana
Wajah elok dan si mungil di rumah
Kuat di benak bentengi dari godaan
Mengawali dongeng kesepakatan sumpahnya
Di sana ada kepingan doa mengawal
Jarak tak jadi alasan melupa keluarga
Waktu ialah perjuangan pahala baginya
Hasrat cita menanam besar lengan berkuasa di ingatan
Di sana tergambar kekuatan tekadnya
Sunyi di rantau tak menciptakan lupa diri
Candaan bencong kerap menghujani
Sindiran munafik hanya ia senyumi
Di sana kebesaran hatinya sering diuji
Mas lelaki rantau penyuka kopi
Falsafah kopinya kental dalam hari
Menyeruput kopi dan bertutur lirih
Mas berusaha mencari ridha Illahi
Demkianlah kumpulan puisi kesendirianku dalam sunyi yang kesunyian, baca juga puisi-puisi wacana kopi yangada di blog ini, agar puisi kesendiriku dalam sunyi diatas sanggup menghibur danbermanfaat, bagi pembaca yang membuthkan.
Post a Comment for "Update Kumpulan Puisi Kesendirianku Dalam Sunyi Yang Kesunyian"