Update Puisi Dongeng Secangkir Kopi
Puisi kisah secangkir kopi. Berbicara wacana kisah kehidupan, perjalanan hidup merupakan suatu usaha yang terkadang berkisah wacana duka senang dan banyak sekali macam kisah kehidupan yang mewarnai dongeng hidup, dan itu semua merupakan satu kisah yang terkadang menjadi catatan diri sendiri untuk dikenang dan mewarnai hati dan pikiran.
Perjalanan hidup yang menyedihkan tentu yaitu kisah yang silit di lupakan namun, jikalau ingin melupakan sehingga tak terpendam dalam hati, semua yang berkaitan dengan hal yang menyedihkan yang selalu menciptakan duka di hilangkan dan di jauhkan dari hati dan pikiran. dan puisi kali ini bertema puisi kisah dengan tambahan kata secangkir kopi, diambil dari bait-bait dua puisi kisah tersebut sebagai suplemen judul halaman
PUISI KISAH
Lelaki renta menangis di lorong Rumah Sakit
Kekasihnya hilang terenggut usia,
Yang selalu setia menemani kesendiriannya
Adapun pernah ramai gelak tawa anak anak,
kini telah pergi satu persatu, dalam kiprah kehidupan.
Sunyi sendiri terpaku dalam gubuk kecil,
daerah menuangkan secangkir kopi dengan aroma anggun senyum kekasih, yang kini tiada lagi.
Tegukan terasa pahit dengan kenangan pilu, dibarisan terdepan
tetap meneguknya sambil meringis dalam kegetiran
Buah hati yang ditimang, diajarkannya menuju cahaya kini menyerupai tak ada waktu menemui renta,
Air mata mengalir, entah apa yang terpikir,
Sebentar bangun dan kembali duduk
Bibirnya bergetar, memandangi seraut wajah pada gambar yang dipegang dekat erat.
Matanya meredup, tertidur dan tak terbangun lagi
WARNA WARNI HATI
kuning Alamanda menjalar
memeluk manja para-para
gelisah berdebu lenggok merambat
menapak pergola masa-masa kelabu
kita ingin biru
sebiru gunung menjulang
sebiru samudera membentang
sebiru langit menaungi
namun bila hitam gelap datang
biarlah secangkir hangat kopi kita bagi
menikmat putih aroma Sedap Malam
diiring bacin Kacapiring
Mari menyongsong fajar
besuk pergi ke kebun sayur
mencari hijau menyegar
rasuk kesepakatan lantun teranjur
Kuulur tangan biar kamu sambut
bergandeng langkah di padang rumput
buang kisah lama berlumut.
Walau sejenak kuberharap hujan berhenti
mencipta hari berpelangi
sebelum jingga melukis senja
saya tiba kepadamu
tak membawa sebatang coklat
hanyalah merah Kembang Sepatu
kusuntingkan di kupingmu
kubingkiskan ... sebentuk merah muda
Demikianlah puisi kisah secangkir kopi, baca juga puisi-puisi yang lain di blog ini, semiag kedua puisi diats sanggup menghibur dan bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung di blog melulu kopi, blg spsial kata wacana kopi.
Perjalanan hidup yang menyedihkan tentu yaitu kisah yang silit di lupakan namun, jikalau ingin melupakan sehingga tak terpendam dalam hati, semua yang berkaitan dengan hal yang menyedihkan yang selalu menciptakan duka di hilangkan dan di jauhkan dari hati dan pikiran. dan puisi kali ini bertema puisi kisah dengan tambahan kata secangkir kopi, diambil dari bait-bait dua puisi kisah tersebut sebagai suplemen judul halaman
Puisi Kisah Secangkir Kopi
Kisah yaitu dongeng wacana suatu tragedi atau riwayat masa kemudian yang teringat kembali dimasa sekarang, yang biasa diterbangun dalam khayalan dan mengambar tragedi dimasa yang pernah terlewati, dan adapaun masing masing judul dengan tema puisi kisah secangkir kopi diataranya.- Puisi kisah
- Puisi warna hati
PUISI KISAH
Oleh: Nia Ain Nya (Ek)
Lelaki renta menangis di lorong Rumah SakitKekasihnya hilang terenggut usia,
Yang selalu setia menemani kesendiriannya
Adapun pernah ramai gelak tawa anak anak,
kini telah pergi satu persatu, dalam kiprah kehidupan.
Sunyi sendiri terpaku dalam gubuk kecil,
daerah menuangkan secangkir kopi dengan aroma anggun senyum kekasih, yang kini tiada lagi.
Tegukan terasa pahit dengan kenangan pilu, dibarisan terdepan
tetap meneguknya sambil meringis dalam kegetiran
Buah hati yang ditimang, diajarkannya menuju cahaya kini menyerupai tak ada waktu menemui renta,
Air mata mengalir, entah apa yang terpikir,
Sebentar bangun dan kembali duduk
Bibirnya bergetar, memandangi seraut wajah pada gambar yang dipegang dekat erat.
Matanya meredup, tertidur dan tak terbangun lagi
WARNA WARNI HATI
Oleh: Agung
kuning Alamanda menjalarmemeluk manja para-para
gelisah berdebu lenggok merambat
menapak pergola masa-masa kelabu
kita ingin biru
sebiru gunung menjulang
sebiru samudera membentang
sebiru langit menaungi
namun bila hitam gelap datang
biarlah secangkir hangat kopi kita bagi
menikmat putih aroma Sedap Malam
diiring bacin Kacapiring
Mari menyongsong fajar
besuk pergi ke kebun sayur
mencari hijau menyegar
rasuk kesepakatan lantun teranjur
Kuulur tangan biar kamu sambut
bergandeng langkah di padang rumput
buang kisah lama berlumut.
Walau sejenak kuberharap hujan berhenti
mencipta hari berpelangi
sebelum jingga melukis senja
saya tiba kepadamu
tak membawa sebatang coklat
hanyalah merah Kembang Sepatu
kusuntingkan di kupingmu
kubingkiskan ... sebentuk merah muda
Demikianlah puisi kisah secangkir kopi, baca juga puisi-puisi yang lain di blog ini, semiag kedua puisi diats sanggup menghibur dan bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung di blog melulu kopi, blg spsial kata wacana kopi.
Post a Comment for "Update Puisi Dongeng Secangkir Kopi"