Update Puisi Secangkir Kopi Pekat Dan Menyebarkan Kopi - Oleh R. Galih Wijayanti
Puisi secangkir kopi pekat dan puisi menyebarkan kopi. Kembali dengan puisi ihwal secangkir kopi atau puisi kopi yang dirangkai dengan kata kata puisi yang berkisah ihwal keindahan kata kata kopi yang diracik oleh pujangga kopi, sehingga menyijikan puisi indan dan puisi menarik dalam puisi secangkir kopi.
Puisi yang menceritakan ihwal secangkir kopi yang diterbitkan kali ini ada dua puisi yang ditulis oleh pujangga kopi, berjulukan R. Galih Wijayanti, dan masing masing judul puisinya diantaranya
SECANGKIR KOPI PEKAT UNTUK DOKTERKU
Dokterku...
Aku tak sanggup menciptakan bubur menyerupai yang ku janjikan tadi pagi... Bukan sebab saya tidak sanggup memasak tapi saya tak punya cukup resep untuk membuatnya
Dokterku...
Sebagai gantinya saya racik secangkir kopi pekat untukmu, mungkin rasanya sedikit pahit tapi percayalah itu kopi terbaik untuk menciptakan perasaan sakit membaik
Dokterku...
Berkenankah engkau menemaniku minum kopi malam ini, di sebuah ruang tenang untuk melebur kesalah pahaman bersama pasien lainnya di klinik kita tercinta?
BERBAGI KOPI
Di setiap senja hadir menyapa hari...
Ku nikmati secangkir kopi sendiri dalam balutan jingga, sekedar menuliskan rindu di bias merahnya yang tertuju entah pada apa dan siapa?
Hingga ku temui senja yang berbeda...
Di mana saya menyadari ada banyak orang menikmati kopi dengan cara yang sama denganku...
Salah seorang dari mereka memperlihatkan untuk menyebarkan kopi..
Awalnya saya berfikir ini niscaya membosankan, menyerupai kebersamaan pada umumnya yang hanya penuh pura-pura
Sungguh di luar dugaan, kopiku terasa lebih nikmat dari biasa...
Jika saya menikmati kopi dengan rindu tak tertuju...
Ada sobat yang menikmati kopi dengan rindu pada buah hati yg tak sanggup di temui
Teman yang lain menikmatinya dengan rindu pada kebahagiaan
Ada juga yang rindu pada rasa cinta sebab seumur hidup ia takut jatuh cinta
Dan beberapa mempunyai rindu yang sama pada ketulusan hati
Semoga kebersamaan kita tetap indah dalam menikmati rindu dalam secangkir kopi
Demikianlah ihwal puisi secangkir kopi dan puisi menyebarkan kopi, baca juga puisi ihwal kopi yang lain di blog ini yang ditulis oleh pujangga kopi atau artikel kopi dan kesehatan lainnya, supaya dua puisi kopi diatas sanggup menghibur dan bermanfaat.
Puisi yang menceritakan ihwal secangkir kopi yang diterbitkan kali ini ada dua puisi yang ditulis oleh pujangga kopi, berjulukan R. Galih Wijayanti, dan masing masing judul puisinya diantaranya
- Puisi secangkir kopi pekat untuk Dokterku
- Puisi menyebarkan kopi.
SECANGKIR KOPI PEKAT UNTUK DOKTERKU
Oleh. R. Galih Wijayanti
Dokterku...Aku tak sanggup menciptakan bubur menyerupai yang ku janjikan tadi pagi... Bukan sebab saya tidak sanggup memasak tapi saya tak punya cukup resep untuk membuatnya
Dokterku...
Sebagai gantinya saya racik secangkir kopi pekat untukmu, mungkin rasanya sedikit pahit tapi percayalah itu kopi terbaik untuk menciptakan perasaan sakit membaik
Dokterku...
Berkenankah engkau menemaniku minum kopi malam ini, di sebuah ruang tenang untuk melebur kesalah pahaman bersama pasien lainnya di klinik kita tercinta?
BERBAGI KOPI
Oleh. R. Galih Wijayanti
Di setiap senja hadir menyapa hari...Ku nikmati secangkir kopi sendiri dalam balutan jingga, sekedar menuliskan rindu di bias merahnya yang tertuju entah pada apa dan siapa?
Hingga ku temui senja yang berbeda...
Di mana saya menyadari ada banyak orang menikmati kopi dengan cara yang sama denganku...
Salah seorang dari mereka memperlihatkan untuk menyebarkan kopi..
Awalnya saya berfikir ini niscaya membosankan, menyerupai kebersamaan pada umumnya yang hanya penuh pura-pura
Sungguh di luar dugaan, kopiku terasa lebih nikmat dari biasa...
Jika saya menikmati kopi dengan rindu tak tertuju...
Ada sobat yang menikmati kopi dengan rindu pada buah hati yg tak sanggup di temui
Teman yang lain menikmatinya dengan rindu pada kebahagiaan
Ada juga yang rindu pada rasa cinta sebab seumur hidup ia takut jatuh cinta
Dan beberapa mempunyai rindu yang sama pada ketulusan hati
Semoga kebersamaan kita tetap indah dalam menikmati rindu dalam secangkir kopi
Demikianlah ihwal puisi secangkir kopi dan puisi menyebarkan kopi, baca juga puisi ihwal kopi yang lain di blog ini yang ditulis oleh pujangga kopi atau artikel kopi dan kesehatan lainnya, supaya dua puisi kopi diatas sanggup menghibur dan bermanfaat.
Post a Comment for "Update Puisi Secangkir Kopi Pekat Dan Menyebarkan Kopi - Oleh R. Galih Wijayanti"